Tim Bulutangkis RI Jalani Karantina Jelang Olimpiade Paris

Pebulutangkis Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade 2024 menjalani program karantina hingga jelang keberangkatan ke Chambly pada 13 Juli mendatang. Tujuannya, agar atlet lebih berkonsentrasi menghadapi Olimpiade.

Hal itu diutarakan Wakil Manajer tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 Ricky Soebagdja dalam jumpa persnya di Pelatnas PBSI, Cipayung, pada Rabu (26/6/2024).

“Semakin dekat keberangkatan (ke Olimpiade) kami persiapan lebih fokus lagi. Jadi tidak bisa tinggalkan asrama. Khusus Sabtu, kami izinkan pulang, tapi pada hari Minggunya kembali ke asrama,” kata Ricky.

Kabid Binpres PBSI itu menjelaskan hal ini penting guna memberikan kenyamanan sekaligus menjaga performa atlet hingga menjelang multievent terbesar sejagat Raya tersebut. Seperti dalam laporan tim Ad Hoc Olimpiade, atlet-atlet proyeksi Olimpiade tengah dalam kondisi yang baik.

“Tujuannya jelas untuk lebih fokus lagi menjaga performa. Saya rasa dengan situasi saat ini, artinya dari segi kondisi termasuk mohon maaf pemberitaan, kami betul-betul tahu persis, mengalami, bagaimana sebagai atlet tekanan dan sebagainya. Jadi dengan sisa waktu yang ada ini kami betul-betul menjaga atlet dari segala hal, sehingga fokus mereka untuk latihan lebih lagi dari sebelum-sebelumnya,” ujarnya.

Baca juga: 27 Atlet Indonesia Tampil di Olimpiade Paris 2024

Menjalani karantina di asrama sejatinya bukan kali ini dilakukan para atlet. Gregoria Mariska dkk sejatinya memang tinggal di asrama. Namun, di hari-hari biasa seperti Rabu dengan latihan setengah hari, dan waktu libur mereka bisa kembali ke rumah.

“Kalau karantina selama ini memang mereka di asrama, tapi jam-jam keluar yang tidak perlu memang betul dibatasi. Mereka dapat bertemu keluarga di Sabtu siang. Itu dibolehkan. Kemudian Minggu kembali lagi ke asrama.”

“Tapi di keseharian jika tidak urgent sekali, artinya ada keluarga, sebetulnya kami masih bisa izinkan dan kalau memang harus keluar, kita izinkan,” ujarnya.

Selain karantina, atlet-atlet juga diharapkan bisa membatasi penggunaan sosial media dan handphone selama menjalani latihan menatap Olimpiade 2024.

“Sosial media dan handphone sebagainya kita sampaikan sebelumnya, ya tidak perlu membawa ponsel lah. Dan sejauh ini sudah sangat baik. Sekali lagi ini tujuannya untuk mendukung dan menjalani sisa waktu yang ada,” ucap Ricky.

Baca juga: Dukungan untuk Kontingen Indonesia Jelang Olimpiade Paris

(mcy/cas)

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Pdamjombang. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.