Kabid Binpres PBSI Ricky Soebagdja menyebut hasil Anthony Sinisuka Ginting di Indonesia Open 2024 tak sesuai harapan. Ia meminta diperbaiki di Australia.

Sebagai unggulan ketujuh Indonesia Open 2024, Ginting digadang-gadang bisa memberikan hasil terbaiknya di turnamen BWF Super 1000 tersebut. Hal itu bukannya tanpa alasan.

Sselain Jonatan, Ginting paling berpotensi untuk memperbaiki seeded Olimpiade. Saat ini, ia berada di peringkat sembilan ranking BWF per tanggal 4 Juni 2024.

Tapi yang terjadi, peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2020 tersebut langsung tersingkir di babak 32 besar. Ginting kalah dari pemain nonunggulan berperingkat 12 dunia, Kenta Nishimoto. Ginting kalah setelah bermain tiga gim 21-17, 11-21, 8-21.

“Memang tidak sesuai harapan lah bermain seperti itu. Saya rasa mungkin bukan hanya saya ya yang lihat pertandingan itu, ini Ginting ada sesuatu yang memang masih belum kita diskusikan,” kata Ricky saat ditemui di kawasan Istora, Rabu (5/6/2024).

“Kalau lihat permainan kemarin (Ginting) memang ada sesuatu yang tidak biasa. Ya, Kenta juga pemain senior, Ginting juga pemain… intinya bermain tiga gim ini ada sesuatu, tapi belum kami bicarakan. Mudah-mudahan sih enggak apa-apa, tapi berjalannya waktu kita harus perbaiki lah.”

“Tetapi jujur sampai saat ini saya belum diskusi langsung secara khususnya, dengan pelatihnya pun kami baru bahas kemarin selesai main, strateginya seperti apa. Dan kami harap tidak berlarut karena dia kami daftarkan untuk Australia Open,” lanjutnya.

Terlepas dari hasil Ginting, legenda hidup bulutangkis itu juga mengharapkan pemain-pemain Indonesia yang sudah lolos dan masih bertanding dapat membuktikan diri dengan penampilan terbaiknya di Indonesia Open.

“Sebagai tuan rumah dari sisa yang ada, harus betul-betul maksimal bermain dan mengeluarkan segala kemampuan untuk meraih prestasi terbaik,” tutur Ricky.

“Dan untuk tim olimpiade ini memang untuk berebut seeded, dan dengan potensi yang ada seharusnya bisa kita raih,” dia mempertegas.